Sabtu, 03 April 2010

Project media relations ( peduli ASI )./

BAB I
PROBLEM STATEMENT

Setiap orang tua pasti mengingkan bayi nya untuk tumbuh, berkembang dengan baik dan sehat dengan terpenuhi segala kebutuhan akan vitaminnya. Berbagai carapun ditempuh, mulai dari pemberian vitamin-vitamin suplemen sesuai dengan usianya, menjaga kebersihan peralatan bayinya dan menjaga kandungan makanan yang didalamnya. Hal yang paling sederhana dengan biaya yang murah pula adalah pemberian ASI (Air Susu Ekslusif) bagi bayinya. Namun, masih besarnya rasa ketidak sadaran ibu untuk wajib memberikan ASI nya, minimal hingga usia 6 bulan.
Di perkotaan yang maju ini, emansipasi wanita sangat berkembang pesat. Tidak hanya kaum pria yang bertuga mencari nafkah, kaum wanitanya pun tumbuh kembang menjadi mahluk yang mandiri, hingga tanpa disadari mengurus anak bukanlha hal utama. Banyak wanita karir yang menolak memberikan ASI eksklusif bagi bayinya dengan pandangan bahwa pemberian ASI eksklusif hanya akan merusak bentuk tubuh dan mengganggu aktivitas lainnya. Berdasarkan alasan itu, sang ibu tidak sungkan memberikan susu formula yang sebenarnya tidak memiliki fungsi dan manfaat sebaik ASI eksklusif.
Padahal jika kita amati, banyak sekali lembaga lembaga kesehatan yang peduli tentang anak, yang menghimbau pemberian ASI eksklusif, demikian pla yang dilakukan beberapa lembaga pemerintahan. Untuk itu, mari kita perdalam mengenai ASI eksklusif beserta manfaat manfaatnya.
1. Definisi ASI eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini. Selain itu, ASI eksklusif juga dapat diartikan susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. ASI diproduksi karena pengaruh hormon prolactin dan oxytocin setelah kelahiran bayi. ASI pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit., ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembahan organ.
Dalam pengertiannya ASI dibagi menjadi :
a. ASI Kolostrum
Ciri utama dari kolostrum adalah kental dan warnanya yang kekuning-kuningan. Kolostrum ini bisa keluar sebelum melahirkan atau bahkan bisa 1 minggu sesudah melahirkan. Selain mengenyangkan, cairan ini kaya dengan beragam zat gizi yang mampu melindungi bayi dari penyakit. Warnanya yang kuning menandakan bahwa cairan ini kaya akan vitamin dan protein. Cairan inilah yang paling dibutuhkan oleh bayi yang baru lahir karena kandungannya sesuai dengan kebutuhan bayi baru lahir. Dalam blog ini disebutkan bahwa berdasarkan penelitian kolostrum mengandung mineral (Ca, Cl), tembaga (Cu), Mg, Besi/ferum (Fe), natrium (Na), dan Zn yang sangat tinggi. Itulah sebabnya inisiasi menyusu dini (IMD) penting dilakukan untuk memberikan nutrisi terbaik untuk bayi kita.
b. ASI Mature Milk
2. Memasuki hari ke 3 sampai 6, produksi ASI akan berubah menjadi lebih cair dan berwarna agak pucat (mature milk). Ini disebabkan terjadinya penurunan kandungan beberapa mineral. Perubahan ini secara otomatis merupakan bentuk penyesuaian atas kebutuhan bayi. Inilah yang tidak bisa dilakukan oleh susu formula. Warna ASI juga bisa berubah dari oranye terang hingga abu-abu pucat. Adakalanya ASI kelihatan cair dan tidak sekental & penuh lemak seperti susu sapi, tapi bukan berarti kandungan ASI tidak sehebat susu formula. ASI justru memberikan kandungan lemak terbaik untuk perkembangan otak bayi. Berbeda pula dengan susu formula, protein yang terdapat dalam ASI lebih mudah dicerna oleh bayi. Itulah sebabnya bayi yang hanya diberikan ASI lebih sering minum dibanding dengan bayi yang diberikan susu formula. Tapi justru semakin banyak bayi minum, semakin baik untuk perkembangan tubuhnya Manfaat ASI
Pemberian ASI secara eksklusif (tidak dicampur apa pun selama 6 bulan berturut-turut) memberikan sederet manfaat:
a. Kesehatan
Kandungan antibodi yang terdapat dalam ASI tetap ampuh di segala zaman. Karenanya, bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih sehat dan lebih kuat dibanding yang tidak mendapat ASI. ASI juga mampu mencegah terjadinya kanker linfomamaligna (kanker kelenjar). ASI juga menghindarkan anak dari busung lapar, seperti yang marak belakangan ini. Sebab komponen gizi ASI paling lengkap, termasuk protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan zat-zat penting lain yang belum terungkap. Apalagi ASI adalah cairan hidup yang mampu diserap dan digunakan tubuh dengan cepat. Manfaat ini tetap diperoleh meski status gizi ibu kurang.
b. Kecerdasan
Manfaat berikutnya adalah mencerdaskan anak. Dalam ASI terkandung DHA terbaik, selain laktosa yang berfungsi untuk proses mielinisasi otak. Seperti diketahui, mielinisasi otak adalah salah satu proses pematangan otak agar bisa berfungsi optimal. Saat ibu memberikan ASI, terjadi pula proses stimulasi yang merangsang terbentuknya networking antarjaringan otak hingga menjadi lebih banyak dan terjalin sempurna. Ini terjadi melalui suara, tatapan mata, detak jantung, elusan, pancaran dan rasa ASI.
c. Emosi
Saat disusui, bayi berada dalam dekapan ibu. Ini akan merangsang terbentuknya EI (Emotional Intelligence). Selain itu, ASI merupakan wujud curahan kasih sayang ibu pada buah hatinya. Doa dan harapan yang didengungkan di telinga anak selama proses menyusui pun akan mengasah kecerdasan spiritual anak.
Manfaat memberikan ASI untuk ibu:
Selain bermanfaat untuk bayi, proses pemberian ASI juga bermanfaat bagi ibu. Berikut di antaranya:
Diet alami ASI eksklusif adalah diet alami bagi ibu. Dengan memberikan ASI eksklusif, berat badan ibu yang bertambah selama hamil akan segera kembali mendekati berat semula. Naiknya hormon oksitosin selagi menyusui, menyebabkan kontraksi semua otot polos, termasuk otot-otot rahim. Nah, karena ini berlangsung terus-menerus, nilainya kurang lebih sama dengan senam perut. Begitu juga aktivitas bangun malam untuk menyusui si kecil yang haus dan mengganti popok basahnya yang setara dengan olahraga. Belum lagi berbagai kegiatan yang dilakukan di siang hari, seperti, menggendong, memberi makan, mengajak bermain dan sebagainya.
a. Mencegah kanker
Jangan salah, ASI bisa mencegah kanker, khususnya kanker payudara. Pada saat menyusui, hormon estrogen mengalami penurunan. Sementara tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon estrogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron.
b. Mengurangi risiko anemia
Saat memberikan ASI, otomatis risiko perdarahan pascabersalin berkurang. Naiknya kadar hormon oksitosin selama menyusui akan menyebabkan semua otot polos mengalami kontraksi. Kondisi inilah yang mengakibatkan uterus mengecil sekaligus menghentikan perdarahan. Harap diketahui, perdarahan yang berlangsung dalam tenggang waktu lama merupakan salah satu penyebab anemia.
c. Manfaat ekonomis
Dengan menyusui, ibu tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli susu/suplemen bagi si kecil. Cukup dengan ASI eksklusif, kebutuhan bayi selama 6 bulan terpenuhi dengan sempurna. Selain tak perlu repot-repot mensterilkan aneka peralatan untuk memberikan susu kepada si kecil.

3. Kandungan kandungan yang terdapat di dalam ASI
Kandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI mengandung zat gizi yang secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuhnya. Kandungan ASI yang utama terdiri dari:
a. Laktosa
Merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi . Selain itu laktosa juga akan diolah menjadi glukosa dan galaktosa yang berperan dalam perkembangan sistem syaraf. Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium dan magnesium di masa pertumbuhan bayi.
b. Lemak
Merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber energi utama bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial yaitu: asam linoleat dan asam alda linolenat yang akan diolah oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak bayi.
c. Oligosakarida
merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam sistem pencernaan bayi.
d. Protein
Komponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berperan dalam proses ingatan.
4. Undang Undang Kesehatan mengenai ASI eksklusif
ASI dalam UU Kesehatan baru No 36/2009

Pemberian ASI Eksklusif
a. Disebutkan dalam Pasal 128 ayat (1) bahwa setiap bayi berhak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif sejak dilahirkan selama 6 bulan kecuali atas indikasi medis. Dalam penjelasan pasal ini disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “pemberian air susu ibu eksklusif” adalah pemberian hanya air susu ibu selama 6 bulan,dan dapat terus dilanjutkan sampai dengan 2 (dua) tahun dengan memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sebagai tambahan makanan sesuai dengan kebutuhan bayi.
Sedangkan kriteria apakah “indikasi medis” itu dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan “indikasi medis” dalam ketentuan ini adalah kondisi kesehatan ibu yang tidak memungkinkan memberikan air susu ibu berdasarkan indikasi medis yang ditetapkan oleh tenaga medis Lebih lanjut lagi dinyatakan bahwa selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus yang diadakan di tempat kerja dan sarana umum [Pasal 128 ayat (2) dan ayat (3)]
b. Catatan AIMI tentang Pasal 128:
Tidak dijelaskan secara terperinci, apa sajakah kriteria “indikasi medis” yang dapat menyebabkan seorang ibu tidak dapat memberikan ASI. Dalam penjelasan hanya disebutkan bahwa indikasi medis ini ditetapkan oleh tenaga medis. AIMI menyarankan bahwa yang dimaksud dengan ”indikasi medis” tersebut hendaknya mengacu pada ketentuan World Health Organization (WHO) No. WHO/NMH/NHD/09.01 WHO/FCH/CAH/09.01 regarding Acceptable medical reasons for use of breast-milk substitutes tahun 2009.
Kriteria fasilitas khusus di tempat kerja dan sarana umum untuk mendukung pemberian ASI dan ibu menyusui hendaknya dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan pelaksana undang-undang dalam bentuk Peraturan Pemerintah.
c. Peran pemerintah
Peran pemerintah pun secara tegas dinyatakan dalam Pasal 129 ayat (1) yang menyatakan bahwa Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif. Kebijakan yang berupa pembuatan norma, standar, prosedur dan kriteria tersebut tersebut selanjutnya akan diatur dalam Peraturan Pemerintah [Pasal 239 ayat (2)]. Peraturan Pemerintah tersebut harus sudah ditetapkan paling lambat 1 (satu) tahun sejak tanggal pengundangan UU Kesehatan (Pasal 202) ini yaitu tanggal 13 Oktober 2009, sehingga PP paling lambat sudah harus dikeluarkan pada 13 Oktober 2010.
d. Sanksi Pidana
Kelebihan dalam UU Kesehatan ini adalah adanya sanksi pidana yang dinyatakan secara tegas dalam Pasal 200. Sanksi pidana tersebut dikenakan bagi setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (2). Ancaman pidana yang diberikan adalah pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
e. Catatan AIMI tentang Pasal 200: Berbeda dengan beberapa peraturan perundangan yang memuat ketentuan pidana yangbiasanya diawali dengan kalimat ”barang siapa”, ketentuan pidana dalam UU Kesehatan ini dimulai dengan kalimat ”setiap orang”. Perbedaannya adalah kalimat ”barang siapa” berarti orang perorangan dan badan hukum. Sedangkan ”setiap orang” berarti orang perorangan. Namun demikian, bukan berarti bila tindak pidana dilakukan oleh korporasi/badan hukum maka tidak ada sanksi pidana baginya, sesuai dengan ketentuan tentang badan hukum, maka pengurusnyalah yang bertanggung jawab atas dugaan pidana tersebut (misalnya dalam perseroan terbatas, yang bertanggung jawab adalah direktur). Lebih lanjut dalam Pasal 201 dinyatakan bahwa bila tindak pidana tersebut dilakukan oleh korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda yang disebutkan dalam Pasal 200 [berarti pidana denda bagi korporasi yang melanggar Pasal 200 adalah paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta Rupiah)]. Dalam Pasal 201 ayat (2) disebutkan pula bahwa selain pidana denda, korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa:
a. pencabutan izin usaha; dan/atau
b. pencabutan status badan hukum.
f. Pengaturan tentang susu formula
Tidak secara spesifik disebutkan tentang pengaturan promosi susu formula, namun promosi susu formula haruslah memenuhi ketentuan dalam Pasal 110 yang berbunyi: “Setiap orang dan/atau badan hukum yang memproduksi dan mempromosikan produk makanan dan minuman dan/atau yang diperlakukan sebagai makanan dan minuman hasil olahan teknologi dilarang menggunakan kata-kata yang mengecoh dan/atau disertai klaim yang tidak dibuktikan kebenarannya”
g. Berlakunya UU kesehatan
UU Kesehatan ini berlaku pada tanggal diundangkan yaitu 13 Oktober 2009. Dengan adanya UU Kesehatan baru ini, maka Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, sedangkan semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam UU Kesehatan ini.
h. Rekomendasi AIMI
Dimasukkannya pasal-pasal yang menyangkut pemberian asi sebagaimana disebutkan di atas merupakan suatu langkah maju bagi upaya peningkatan dan perlindungan pemberian ASI di Indonesia. Namun demikian, tetap diperlukan adanya peraturan pelaksana yang lebih spesifik mengatur tentang perlindungan pemberian ASI bagi ibu menyusui. Pasal-pasal tentang ASI dalam UU Kesehatan ini dapat menjadi suatu landasan yang kuat untuk diterbitkannya peraturan perundangan yang mengatur tentang pemasaran susu formula.


BAB II
RESEARCH

Data Statistik di Indonesia
Di Indonesia hanya 18 % ibu memberi ASI eksklusif kepada bayinya sampai umur enam bulan dan hanya empat persen bayi disusui ibunya dalam waktu satu jam pertama setelah kelahirannya. Padahal berdasarkan hasil penelitian di Ghana diperkirakan sekitar 30.000 kematian bayi baru lahir(usia dibawah 28 hari) di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian ASI pada satu jam pertama setelah lahir. Perkiraan dengan dasar lima juta bayi lahir setiap tahun, Angka Kematian Bayi 35 per 1000 kelahiran hidup (Survei Demografi & Kesehatan Indonesia 2002-3). Perkiraan 75 persen kematian bayi terjadi pada waktu 28 hari setelah kelahiran, dan 22 persen kematian bayi baru lahir (neonatus) yang bisa dicegah dengan menyusui pada satu jam setelah lahir (Edmond et al., Pediatrics, March 2006) kematian bayi baru lahir (usia di bawah 28 hari) di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian ASI pada satu jam pertama setelah lahir.
UNICEF mendukung pelayanan kesehatan terpadu berbasis masyarakat, termasuk mempromosikan pemberian ASI eksklusif, dan dengan para mitranya, pemerintah dan masyarakat. UNICEF mendukung penyusunan peraturan perundangan nasional mengenai pemberian makanan bagi anak, meningkatkan pelayanan sebelum dan setelah kelahiran, serta mendukung tersedianya berbagai sumber daya di masyarakat bagi para ibu baru. Pekan ASI Sedunia pada awalnya dirayakan pada tahun 1992 dan sekarang dperingati di lebih dari 120 negara oleh UNICEF dan para mitra kerjanya, termasuk World Alliance for Breastfeeding Action (Aliansi Dunia untuk Gerakan Pemberian ASI) dan World Health Organization (Badan Organisasi Kesehatan Dunia)
Menurut penelitian yang dilakukan di Graha dan diterbitkan jurnal ilmiah “pediatrics” 22 % kematian bayi baru lahir, terjadi dalam 1 bulan pertama dan ini dapat di cegah bila bayi di susui oleh ibunya dalam satu jam pertama kelahiranya, dan 90% kematian anak balita yang terjadi di negara berkembang, dari jumlah itu 40% lebih kematian disebabkan diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), dan penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian ASI Eksklusif. Berdasarkan hasil survei di indonesia pada tahun 2002 – 2003 tercatat angka kematian bayi masih sangat tinggi yaitu 35 tiap 1000 kelahiran hidup, itu artinya dalam 1 tahun terakir sekitar 175.000 bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun, menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI ) tahun 2003 di dapati jumlah pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0 – 6 bulan hanya mencapai 14% .Menurut hasil yang di peroleh berdasarkan data dari profil Kabupaten/ Kota Jawa tengah tahun 2005 rata – rata bayi usia 0 – 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif sebesar 27,49% .
Pada tahun 2006 cakupan standar nasional pemberian ASI Eksklusif telah di tetapkan yaitu 80%. Dari hasil rekap laporan ASI Eksklusif di seluruh Puskesmas Kota Semarang tahun 2006 jumlah bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif yaitu 40.07%. Namun pada tahun 2007 jumlah bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif menurun menjadi 38,44%. Dari semua Puskesmas yang ada di Semarang, Puskesmas yang cakupan ASI Eksklusifnya masih sangat rendah yaitu Puskesmas Padangsari Kecamatan Banyumanik hanya 13 (5, 94%) bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif dari jumlah 219 bayi yang ada di Puskesmas Padangsari. Sampai pada bulan Mei 2008 terdapat 209 bayi yang masih disusui dan belum semua ibu menyusui bayinya secara Eksklusif .
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI ) tahun 2003 ada beberapa hal yang menghambat pemberian ASI Ekslusif, diantaranya adalah karena rendahnya pengetahuan para ibu mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar yaitu sebasar 19,07%, kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan sebesar 15,23%, persepsi masyarakat yang salah kaprah mengartikan tentang ASI sebasar 20,40%, prilaku bagi para ibu bekerja yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebasar 21,12%, dan pemasaran agresif oleh perusahaan-perusahaan pembuat susu bayi yang tidak hanya mempengaruhi para ibu, namun juga para petugas kesehatan sebesar 24,18% .Dari latar belakang tersebut diketahui persepsi masyarakat tentang ASI Eksklusif merupakan salah satu factor pengahambat no 3 dalam pemberian ASI Eksklusif. Hasil rekap laporan ASI Eksklusif di seluruh Puskesmas Kota Semarang tahun 2006 jumlah pemberian ASI Eksklusif khususnya di wilayah kerja Puskesmas.

Menurut Wawancara dengan Dra.

Menurut Wawancara dengan Ibu pemberi ASI
Ibu Mega Dairah (29 Tahun)
Ibu Mega memiliki anak berusia 2 tahun 3 bulan. Ketika masa mengandung, Ibu Mega banyak melakukan research dari berbagai media. Mulai dari internet, buku buku, majlah seputar ibu dan anak, hingga konsultasi ke dokter kandungan. Hal ini ditempuh guna untuk memiliki bayi yang memiliki tumbuh kembang dengan baik. Dan dari pencarian informasi yang dilakukan akhirnya Ibu Mega memutuskan untuk memberikan ASI ekslusif selama 1 tahun. Untuk menghasilkan ASI eksklusif berkualitas pun, berbagai cara ditempuh, mulai dari makan buah buahan dan sayur sayuran, menyeimbangkan kandungan gizi yang ada di dalam makanan, dan menghindari makanan makanan yang terlalu banyak bahan pengawet. Dan semua hal ini terbukti, anaknya menjadi jarang sakit, memiliki kekebalan tubuh yang luar biasa, dan kecerdasan otak yang di atas rata rata teman sebayanya. Pada kenyataannya, menurut Ibu Mega, mitos bahwa bentuk tubuh akan berubah tidak terbukti. Menurutnya lagi, tubuhnya malah sehat dan pemberian ASI ekslusif bahkan turut membantu dalam proses pengurusan badan secara alami.


BAB III
PLANNING

1. Perencanaan Strategis
Yayasan Peduli ASI Indonesia adalah Yayasan yang bergerak di bidang kesehatan yang mengkhususkan kesehatan akan tumbuh kembang bayi. Bekerja sama dengan Departemen Kesehatan RI, Pierre Cardin, akan melakukan kampanye yang dilaksanakan dalam kurun waktu 1 (satu ) tahun ke depan. Tujuan dari kampanye yang akan dilaksanakan ini adalah menyadarkan para masyarakat khususnya para ibu muda dan wanita karir akan pentingnya pemberian ASI ekslusif bagi bayi berusia 0 – 6 bulan, dengan maksimal pemberian ASI 2 tahun, karena menurut data riset yang didapat, di Indonesia ini hanya 18% dari jumlah ibu di Indonesia yang memberikan ASI ekslusif bagi anaknya, dengan 76% alasan dari ibu yang tidak memberikan ASI ekslusif adalah menjaga bentuk badan dan memiliki aktivitas yang tidak dapat ditinggalkan.
Tema yang diangkat dari program kampanye Yayasan Peduli ASI Indonesia adalah “Cerdaskan Anak Bangsa melalui Pemberian ASI Eksklusif” . Tema itu diambil karena salah satu fungsi dari pemberian ASI adalah mencerdaskan otak sang anak, karena di dalamnya terdapat kandungan AA dan DHA yang sangat memiliki pengaruh yang besar bagi kecerdasan anak. Banyak susu formula yang juga mengiklankan bahwa terdapat kandungan AA dan DHA yang baik untuk bayi, namun kandungan yang terdapat di dalam ASI Eksklusif tidak dapat basi dan lebih alami, sehingga manfaatnya lebih besar daripada yang ada di dalam susu formula.
Mengkhususkan pada ibu ibu muda dan wanita karir yang ada di Jakarta, dengan target sosial class A dan B, kampanye ini akan berusaha semaksimal mungkin menyadarkan betapa pentingnya ASI eksklusif bagi bayi. Mengingat ibu- ibu yang ada di Jakarta cenderung lebih mandiri dan juga turut serta dalam pencarian nafkah keluarga dan memiliki karir yang menunjang sehingga lebih memiliki rasa enggan untuk memberikan ASI.
Kampanye yang bekerja sama dengan beberapa lembaga kesehatan lainnya ini pun, akan mengadakan berbagai kegiatan, yaitu memberikan flyer dan brochure, berisi tentang informasi ASI eksklusif untuk para wanita karier, membuat majalah / bulletin khusus pemberi ASI, yang berisi tentang informasi-informasi terbaru tentang ASI yang terbit sebulan sekali, mengadakan penyuluhan penyuluhan, memberikan fasilitas yang memadai, dan promosi promosi khusus dari beberapa brand tertentu.
a. Pembagian Flyer dan Brochure
Pembagian flyer dan brochure akan dikhusukan ke pusat niaga dan bisnis di Jakarta, dengan target utama Sudirman, Thamrin, Senayan, Gatot Subroto, Kuningan, dan sekitarnya, dengan alasan, banyak sekali para eksekutif yang memiliki pusat kegiatan di daerah tersebut. Flyer dan Brochure akan dibagikan baik kepada kaum pria dan wanita. Untuk kaum pria, hal ini maksudkan agar mereka dapat memebrikan informasi kepada orang orang terdekatnya, sedangkan untuk kaum wanita, dimaksudkan agar mampu membuka pikirannya untuk memberikan ASI baik sekarang ataupun akan datang bagi yang beleum berkeluarga.
b. Penebitan majalah / bulletin
Bagi mereka yang butuh informasi lebih lanjut, akan mendapatkannya melalui promosi yang satu ini. Diedarkan selama sebulan sekali, para pembaca akan memperoleh informasi imformasi terbaru dan terkini menganai tumbuh kembang anak dan ASI ekslusif.
c. Mengadakan penyuluhan dan seminar
Rencananya, penyuluhan dan seminar akan diadakan dalam waktu 3 bulan sekali. Seminar akan dihadiri oleh beberapa narasumber yang berkualitas. Di sini para ibu atau calon ibu bebas bertanya seputar tumbuh kembang anak dan ASI ekslusif. Hal ini diharapkan dapat menghilangkan beberapa alasan alasan yang ada dari tidak memberikan ASI untuk anaknya
d. Memberi fasilitas yang memadai
Bekerja sama dengan lembaga pemerintahan RI, yayasan kami akan merencakan untuk mewajibkan adanya ruangan menyusui dengan keadaan kesehatan yang baik di setiap tempat-tempat umum seperti, mall, hotel, dan restoran. Sehingga ibu yang ingin menyusui dapat dengan nyaman dan tidak berpikir 2 kali untuk memberikan ASInya.
e. Bekerja sama dengan brand brand tertentu
- Pierre Cardin
Akan memproduksi pakaian dalam yang memudahkan untuk ibu menyusui dengan harga harga terjangkau dan pilihan yang menarik
- Kalbe Farma
Memproduksi obat obatan herbal yang dapat meningkatkan kualitas ASI, dan memproduksi pompa penyedot ASI, sertta customer care untuk tanya jawab seputar ASI
- Mother and Children Hospital
Rumah sakit yang memberikan layanan 24 jam untuk customer care seputar ASI, dan konsultasi kepada dokter anak dan dokter kandungan secara gratis.

Memproduksi obat obatan herbal yang dapat meningkatkan kualitas ASI, dan memproduksi pompa penyedot ASI, sertta customer care untuk tanya jawab seputar ASI
- Mother and Children Hospital
Rumah sakit yang memberikan layanan 24 jam untuk customer care seputar ASI, dan konsultasi kepada dokter anak dan dokter kandungan secara gratis.


BAB IV
EVALUASI

Kampanye ini dikatakan berhasil apabila angka pemberian ASI ekslusif dapat meningkat dan mendekati target yang diharapkan. Selain itu, berkurangnya pandangan – pandangan mring serta mitos mitos yang tidak dapat diuji kebenerannya yang selama ini menjadi alasan terbesar bagi seorang ibu untuk tidak memberikan ASI ekslusif bagi anaknya. Secara tidak langsung, dari segi psikologi pemberian ASI ekslusif dapat meningkatkan emosi dan hubungan batin antara ibu dan anak yang tidak akan didapat dari pemberian susu formula.
Dengan tema “ Cerdaskan Anak Bangsa melalui Pemberian ASI Eksklusif” ini, akan diberikan informasi sejelas jelasnya seputar ASI ekslusif, dari mulai kandungan kandungannya yang bermanfaat, sampai kelebihannya disbanding susu formula. Melihat hal ini juga didukung dari pemerintah, seperti adanya Undang Undang Kesehatan yang mengatur tentang pemberian ASI bahkan ada lembaga yang memberikan sanksi pidana bagi pelanggarnya.
Kurangnya kesadaran dan perkembangan tekhnologi yang pesat juga menjadi salah satu sumber masalah dimana orang orang kota seperti Jakarta melupakan pentingnya sesuatu hal yang alami. Dengan sikap konsumtif yang dimiliki, semuanya pun seakan ada pemecahan masalahnya. Padahal, seharusnya ada konsep konsep dasar yang dipahami dari pemberian ASI eksklusif:
a. ASI meingkatkan kecerdasan otak anak diatas rata rata
b. ASI tidak dapat kadaluarsa
c. ASI mampu menekan pengeluaran susu formula
d. ASI adalah hak setiap anak
e. ASI juga memiliki beberapa manfaat bagi sang ibu
f. ASI adalah obat diet alami bagi sang ibu
Alasan alasan tersebut masih mungkin memang digantikan dengan suplemen atau susu formula yang ada di jaman sekarang. Namun ada hal yang dilupa dari fungsi ASI yang tidak dapat digantikan dengan suplemen atau susu formula manapun walau dengan harga yang mahal. Yaitu, Ikatan batin yang dimiliki antara ibu dan anak. Dimana sang anak akan merasakan efek psikoligs yang kuat dari pemberian ASI dan sang ibu akan memiliki rasa kasih sayang yang jauh lebih besar. Dan tidak akan ditemuka di manapun dengan harga berapapun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar